Kamis, 12 Maret 2009

Menapaki Alas Bahari

MENAPAKI ALAS BAHARI
(Pulau Pramuka, Panggang dan Semak Daun) Perairan Kepulauan Seribu
Oleh : Wawan Dayenk (P.6.18.287)

Ketika kita mengetahui sisi lain dari ruang kehidupan yang berbeda, yakni adanya sisi ruang bawah air di planet BUMI ini, kemudian kita mencoba untuk turun ke bawah permukaan air, maka kita akan memasuki sisi kehidupan yang sangat jauh berbeda dengan kehidupan di darat pada biasanya, dunia yang sangat indah dan penuh keunikan yang begitu menakjubkan. Seperti yang kita bayangkan…, berenang di dalam sebuah akuarium raksasa yang tanpa batas, seakan memandang alam bawah air yang unik dan menakjubkan, dimana masih sedikit manusia di bumi ini yang pernah menyaksikan dan mengalami secara langsung akan kehidupan itu. Tentu saja, hal ini akan menjadi pengalaman nyata yang membuat kita lebih lengkap menikmati kehidupan di Planet Bumi ini.
Berpetualang bukan hanya ke gunung-gunung, berpetualang bukan hanya memanjati beberapa tebing-tebing yang memikul langit, berpetualang bukan berjalan di kegelapan menelusuri dalamnya goa-goa yang penuh dengan keheningan, berpetualang pun bukan hanya mengarungi sungai-sungai yang mempunyai arus deras yang terhalang dinding-dinding batu besar, tetapi belum lengkap tanpa kita berpetualang dan menyaksikan keindahan dasar “samudera” yang penuh dengan kehidupan yang unik dan menakjubkan secara langsung dan menjelajahinya dengan jiwa cinta alam.
Atas nama cinta alam dan olahraga, sebuah perjalanan penting kembali dilakukan oleh PAMOR, sebuah perjalanan yang sangat hebat dan penuh tantangan serta memerlukan skill yang sangat mumpuni untuk melakukannya, namun perjalanan tersebut sangatlah berbeda sekali dengan perjalanan-perjalanan PAMOR sebelumnya, mungkin yang masih hangat adalah ketika PAMOR berhasil menaikkan image FPOK UPI lewat PAMOR 14 Paks Expedition-nya yakni pendakian marathon 14 puncak dalam 14 hari, yang setiap gunungnya memiliki ketinggian di atas 3000an mdpl, beritanya terukir hampir disetiap media cetak, namun perjalanan kini pula bukan melakukan penelusuran pantai-pantai yang ada di Jawa Barat, pemanjatan tebing-tebing, penelusuran ke beberapa goa-goa (caving) atau bahkan mengarungi jeram-jeram sungai (ORAD). Kali ini saya mencoba mengibarkan panji PAMOR lewat perjalanan di daerah perairan lepas di sisi selatan kota Jakarta yaitu perairan Kepulauan Seribu, saya mencoba melakukan penyelaman ke beberapa perairan yang ada di Kepulauan Seribu bersama beberapa rekan dari KPMO FIK UNJ yang tergabung dalam UNJ DC atau UNJ Diving Club sebagai pemandu penyelaman. Perjalanan panjang nan penuh arti ini bertujuan untuk melakukan perintisan divisi baru di PAMOR yaitu DIVISI DIVING yang selama ini belum terlahir selain divisi-divisi yang sudah ada yaitu hutan gunung, caving atau penelusuran goa, wall and rock climbing, susur pantai, orad dan jurnalis, yang nantinya divisi diving ini diharapkan bisa menjadi sebuah kader atau pelopor serta wadah untuk para anggota PAMOR khususnya dan semua mahasiswa FPOK atau pecinta olahraga diving pada umumnya yang ingin menggeluti olahraga diving, sehingga terciptanya sebuah komunitas diving di FPOK dan menghasilkan atlet-atlet diving yang berprestasi di lingkungan kampus, tingkat daerah, tingkat nasional dan bahkan berharap besar untuk bisa berprestasi ke tingkat internasional.
Diving adalah salah satu olahraga yang ekstrim dan termasuk olahraga menengah ke atas, maksudnya tidak semudah melakukannya dengan alat alakadarnya seperti sepakbola dan voli yang hanya memerlukan sebuah bola, namun tidak dengan diving, sebab olahraga ini selain dapat menguras biaya puluhan juta untuk melakukannya, dari mulai alat-alat snorlking sampai alat SCUBA-nya (Self Contained Underwater Breathing Apparatus), dikatakan ekstrim karena selain berhubungan dengan alam bawah air yang belum kita ketahui semua, bahaya binatang kaut, diving juga sangat memerlukan teknik dan disiplin yang bagus, karena alat-alat yang digunakan berhubungan langsung dengan system kerja tubuh kita untuk bisa bernafas atau menghirup oksigen di dalam air.

Kehidupan Bawah Air
Tak kalah indahnya panorama kehidupan di bawah air, sama halnya juga dengan kehidupan di darat, ternyata kehidupan di bawah air jauh lebih indah dan menakjubkan. Siapa bilang di bawah laut tidak ada lembah, siapa bilang di dasar laut tidak ada gunung, siapa bilang di dasar laut tak ada tebing. Keindahannya ternyata jauh lebih mempesona dari gunung-gunung yang sering kita daki di daratan, kemahsyuran lembah-lembahnya jauh lebih menawan dibanding lembah-lembah yang ada di daratan, kegagahan tebing-tebingnya pun tak kalah angkuhnya dengan keangkuhan tebing-tebing di daratan. Dengan segala ekosistem yang ada di sekitarnya membuat gunung-gunung, tebing-tebing serta lembah-lembah di dasar laut penuh warna dan menjadikannya sebuah panorama kehidupan yang mempesona. Dihiasi dengan berbagai terumbu karang yang asri, ikan yang penuh dengan warna warni, bintang laut yang sesekali kita jumpai, semuanya terasa lebih menggairahkan untuk terus dijelajahi dan saya nikmati.
Walaupun mungkin kita pernah melihat gambar-gambar, fhoto ataupun film-film tentang kehidupan bawah air maupun penyelaman, akan tetapi rasanya masih terasa kurang cukup untuk mengerti sepenuhnya dan membanyangkan secara nyata apa yang sebenarnya dapat dirasakan jika kita berada di bawah air, menghirup dan bernafas di bawah air, berenang dan melayang lakasana terbang di udara sambil menikmati aktifitas pandangan mata, ikan-ikan berseliweran disekitar kita, gemerlap tata warna khas alami nan unik yang akan membuat perasaan begitu melambung dan takjub dengan kemahsyuran kehidupan bawah air.







MENCOBA UNTUK. Wawan “Dayenk” (Tanda Panah Merah) Snorkling ria di Pulau Pramuka.


Back Roll. Bersiap untuk melakukan penyelaman dengan back roll step.




Mengibarkan syal PAMOR sesaat sebelum penyelaman di Semak Daun.

Berfose. Sebelum penyelaman di Pulau Pramuka
Kini lahirlah sudah divisi selam (diving) di PAMOR, semoga divisi ini mampu mengangkat prestasi PAMOR di bidangnya, mengharumkan nama FPOK Bandung dan mudah-mudahan mampu mendongkrak prestasi diving Indonesia di tingkat Internasional, sebab harusnya kita sebagai orang Indonesia merasa malu dengan keberadaan negara kita yang sebagian besar daerahnya adalah perairan laut. Negara mana yang tak kenal dengan Indonesia? “Bahkan mereka mengatakan Perairan Indonesia sungguh sangat menakjubkan”, banyak turis-turis asing datang ke Indonesia yang merasa belum lengkap melancongnya jika tidak melakukan penyelaman di kaut Indonesia. Kita semua tahu Bunaken perairan yang penuh dengan terumbu karang di daerah Sulawesi, kita tahu Wakatobi dengan terumbu karang yang megah dan eksotisnya, adalah daya tarik yang sangat hebat bagi para turis mancanegara, namun semua itu hanya sebagian kecil saja dari orang Indonesia yang mengetahui keindahannya, apa lagi untuk melestarikannya, kita sangatlah rapuh akan hal itu. Kenapa harus “mereka” yang mampu menikmati keindahan bumi pertiwi kita ini?, bahkan dengan segala kekayaan laut yang kita miliki tak sedikit beberapa pulau dan perairan Indonesia “berpindah tangan” atau diakui oleh negara lain.
Atas nama cinta tanah air pula kami Pecinta Alam Mahasiswa Olahraga (PAMOR) FPOK Bandung berharap divisi diving ini mampu berperan aktif dalam menjaga kelestarian dan keutuhan perairan Indonesia. Amiiiin. Selain itu pula kami pun berharap semua pihak civitas akademik FPOK UPI Bandung untuk dapat mendukung divisi ini untuk jauh lebih berkembang dan maju guna mengukir prestasi untuk Indonesia. Ok Pak Dekan?

INDONESIA - DI LAUT KITA JAYA……………………………..!!!
PAMOR - AVIGNAM JAGAT SAMAGRAM

Tidak ada komentar: